Sepuluh Cara Mengintervensi Murid-Murid yang Sulit di atur

Assalamualaikum teman- teman…..
Pada tulisan kali ini saya akan menulis tentang bagaimana sih cara kita sebagai guru untuk mengintervensi murid- murid yang sulit diatur. Nah tentunya kita semua pernah atau berpengalaman menjadi seorang murid disekolah kan?. Tentunya kita pernah berperilaku seperti layaknya hama pengganggu saat proses pembelajaran. Entah dengan sengaja atau tidak seperti mengobrol saat guru menjelaskan, mengantuk, atau juga malas untuk ikut aktif dalam diskusi dan sebagainya. 
Nah sekarang kita harus mulai memahami bagaimana nanti kedepannya saat kita menjadi seorang guru agar murid- murid kita bisa mengikuti pembelajaran dengan kondusif dan juga semua bisa ikut berperan aktif dalam pembelajaran 
Salah satu tantangan yang sering dihadapi oleh seorang guru dalam mengajar ialah guru sulit untuk mengatur murid- muridnya agar kondusif dan juga berpatisipasi dalam pembelajaran. Sekalipun guru tersebut sudah menggunakan berbagai macam metode, strategi, media bahkan kurikulum yang berbeda dan sudah diinovasi, tetap saja terdapat beberapa murid yang sulit untuk diatur dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan setiap murid mempunyai kecenderungan minat yang berbeda atau juga mempunyai permasalahan belajar yang berbeda antara satu sama lain. Jika kesulitan tersebut misalnya seperti perilaku memonopoli, mengacau, dan menutup diri masih terjadi, maka guru harus peka dan mulai mencari cara bagaimana sih menangani atau mengintervensi murid- murid tersebut agar bisa kondusif dan juga mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang kita harapkan. Nah ada nih beberapa cara yang dapat seorang guru lakukan kepada murid baik secara individual maupun diterapkan kepada seluruh murid yang ada dikelas. 
1. Memberi syarat nonverbal.
Saat murid terlihat asik mengobrol, mengantuk, atau menghindari diri untuk ikut aktif dalam pembelajaran maka guru harus memberikan syarat nonverbal. Sebagai contoh misalnya dengan menatap mata murid tersebut, atau datang menghampiri murid tersebut. Hal yang bisa dilakukan oleh guru juga misalnya dengan meletakkan jari di depan mulut agar murid berhenti mengobrol atau bisa dengan membuat tanda “T” dengan jari untuk menghentikan perilaku murid yang sedikit sulit dikendalikan.
2. Mendengarkan secara aktif.
Saat ada murid yang melakukan penyimpangan saat proses pembelajaran, memonopoli saat diskusi berlangsung, atau melakukan perdebatan dengan guru, maka guru harus segera menanganinya dengan merangkum pendapatnya kemudian meminta murid lain untuk berbicara menyampaikan pendapatnya. Hal lain yang bisa dilakukan seorang guru ialah memberikan nilai positif dari sudut pandang murid tersebut atau bisa juga dengan mengajak murid tersebut untuk berdiskusi tentang pendapatnya saat jam diluar pelajaran atau saat istirahat. 
3. Memberi giliran pada murid yang lain
Jika terdapat salah seorang murid yang mendominasi atau sangat aktif dalam suatu diskusi sedangkan murid yang lainnya diam dan kurang aktif, maka guru dapat melakukan hal seperti memberi pertanyaan atau masalah kemudian bertanya kepada beberapa murid yang lain untuk merespon. Hal ini bisa digunakan ketika seorang guru berusaha mendapatkan sukarelawan untuk permainan peran dalam pembelajaran. 
4. Membuat peraturan berpatisipasi
Hal yang dapat dilakukan oleh guru ialah dengan selalu memberi wejangan kepada murid bahwa akan menerapkan peraturan berpatisipasi. Misalnya ialah:
- Tidak boleh tertawa selama permainan peran atau diskusi
- Hanya murid yang belum atau tidak berpatisipasi yang bisa ikut 
- Mengembangkan ide antara satu dengan yang lain.
- Menyampaikan pendapatnya sendiri bukan pendapat orang lain tanpa rasa malu dan canggung apalagi merasa takut bahwa pendapat yang disampaikan itu salah. 
5. Memberikan selingan humor santun tapi melucu
Dalam proses belajar mengajar baik didalam kelas maupun diluar kelas tentu seorang guru harus memberikan selingan humor yang lucu agar proses pembelajaran tidak menjadi kaku dan membosankan. Dengan guru memberikan humor kepada murid- muridnya maka secara tidak langsung dapat menangkal perilaku murid yang sulit dikondisikan. Tapi perlu diingat bahwa dalam menyampaikan humor tidak boleh sarkartis atau berpihak dengan salah satu atau sekelompok murid. Nah misalnya dengan guru menegur dengan halus murid yang mengobrol atau melakukan kegiatan yang lain yang mengganggu kegiatan pembelajaran dengan mengatakan “cukup, sudah cukup untuk hari ini” sambil bergurau dan juga memberikan cerita atau guyonan lucu agar suasana tidak kaku dan proses pembelajaran menjadi lebih menarik.
6. Menjalin hubungan personal 
Seorang guru harus menjalin hubungan personal yang baik dengan muridnya. Entah murid yang bermasalah itu menunjukkan sikap tidak suka atau menutup diri dengan kita, tetap kita harus berusaha melakukan pendekatan dengannya. Misalnya dengan mengajak murid tersebut berbicara saat jam istirahat. Nah kebanyakan saat guru mendekati murid yang bermasalah maka murid tersebut akan merasa mendapat perhatian dan dia akan mulai membuka diri dan mengikuti apa yang disarankan oleh guru. Bahkan ketika seorang anak yang sering berbuat masalah disekolah bahkan di cap sebagai anak yang nakal oleh teman- teman yang lain, dengan guru menjalin hubungan personal dengan murid tersebut dia akan mulai menurut dan bisa membantu guru tadi dalam mencari informasi dan menjaga keamanan kelas agar tetap kondusif.
7. Mengubah metode berpatisipasi
Terkadang metode dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru cenderung membosankan dan monoton. Nah kita sebagai guru dapat mengendalikan kekacauan yang terjadi dengan mengganti format baru misalnya dengan menerapkan metode berpasangan atau kelompok kecil daripada aktivitas bersama seluruh murid dikelas. 
8. Mengabaikan perilaku yang tidak terlalu mengganggu
Selayaknya kita juga sebagai guru jangan terlalu mempermasalahkan kegiatan yang seharusnya bisa dikatakan tidak terlalu mengganggu kita. Tetap kita lanjutkan aktivitas kita sembari mengawasi dan mengontrol apakah kegiatan siswa tadi sudah berhenti atau malah semakin menjadi.
9. Mendiskusikan perilaku yang negatif secara pribadi.
Kita harus menghentikan perilaku yang merugikan pembelajaran. Katakan dengan tegas kepada murid yang sering mengacaukan pembelajaran untuk mengubah perilakunya. Jika seandainya semua murid ikut terlibat, hentikan pelajaran dan coba untuk menjelaskan kepada murid tentang apa yang harus dilakukan agar bisa kembali efektif dan kondusif. 
10. Jangan diambil hati dengan kesulitan yang kita rasakan
Kita juga harus ingat bahwa banyak perilaku bermasalah yang tidak ada sangkut paut atau hubungannya dengan seorang guru. Perilaku bermasalah yang dilakukan oleh murid tersebut bisa jadi dikarenakan perasaan takut yang dia rasakan, kebutuhan pribadi, mencari perhatian, atau bahkan merupakan wujud atau bentuk amarah kepada orang lain yang dia lampiaskan saat proses pembelajaran. 
Nah jika sudah begini, maka seorang guru hendaknya mencoba untuk mencari tanda- tandanya dan coba minta atau bicara kepada murid tersebut untuk menghentikan atau setidaknya mengurangi perilaku yang menganggu tersebut supaya tidak mempengaruhi perilaku atau nilai postif yang ada dalam dirinya terutama saat proses pembelajaran berlangsung. 

Nah teman- teman begitulah cara yang dapat kita lakukan sebagai guru untuk mengintervensi murid- murid yang sulit untuk diatur. Bisa teman- teman aplikasikan saat mengajar nanti. Tentunya kita sebagai guru tidak boleh juga mengabaikan atau bahkan terlalu penuh menyalahkan bahwa kondisi yang tidak  kondusif dalam proses pembelajaran sepenuhnya salah murid. Namun kita juga harus mulai mencari jalan keluar atau sama- sama membincangkannya kepada murid bagaimana solusi terbaik untuk mengatasi perilaku tersebut. Tetap semangat mengajarkan nilai- nilai kebaikan kepada murid kedepannya. Karena guru merupakan akar dari keberhasilan pmbelajaran, guru juga tiang bagi kualitas pendidikan di negeri kita ini. Dan murid merupakan model bagi keberhasilan negeri ini.
Sekian ulasan yang dapat saya tulis pada kesempatan kali ini, tetap semangat untuk mencerdaskan anak bangsa dan meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Assalamualaikum….

Sumber referensi: Buku Pembelajaran Aktif 101 Strategi Untuk mengajar secara Aktif. Penerjemah Yovita Hardiwati. 2013. P.T Indeks