Membuat murid aktif sejak awal

 

Assalamualaikum……

Kawan- kawan hari ini saya akan kembali menuliskan hasil resume dari buku yang telah say abaca sebelumnya. Sama seperti tulisan blog saya yang sebelumnya, harri ini saya juga akan menuliskan kembali yang berkaitan dengan murid atau peserta didik yang merupakan komponen yang penting dan merupakan harus atau wajib ada dalam suatu kegiatan proses belajar mengajar baik itu di dalam maupun di luar ruangan.

Kawan- kawan saat kita akan memulai mata pelajaran apa pun itu baik umum, agama, eksak, teori, sejarah, praktik, atau pelajaran apa pun, kita harus bisa langsung membuat siswa ataupun siswi ikut atau berperan aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar. Jika tidak, tentu akan ada resiko siswa atau pun siswi menjadi pasif atau cenderung diam dan akibatnya dia semakin pasif seperti layaknya semen yang mempunyai banyak waktu untuk mongering dan juga mengeras.

Untuk itu maka kita harus menyusun aktivitas atau kegiatan pembuka yang dapat membuat semua murid terlibat untuk bergerak, berpikir, dan memusatkan perhatiannya pada proses pembelajaran. Pengalaman semacam ini bisa juga dianggap sebagai hidangan pembuka sebelum hidangan utama. Nah pengalaman ini memberi tahu siswa ataupun siswi tentang rasa yang akan mengikutinya. Meskipun ada juga sebagian guru yang memilih untuk memulai kegiatan pembelajaran dengan meberikan pendahuluan yang singkat saja, dengan menanahkan sekurang- kurang nya satu latihan pembuka pada rencana pengajaran kita akan menjadi langkah atau cara pertama yang akan mendatangkan banyak manfaat.

Nah kawan- kawan mari kita pelajari bersama- sama ya….

 

TUJUAN AWAL

Kawan- kawan pada saat paling awal kegiatan pembelajaran berlangsung secara aktif, ada tiga tujuan penting yang harus di capai atau dilakukan dan sebaiknya tidak diabaikan, meskipun proses atau kegiatan pemelajarannya hanya berlangsung selama satu jam atau hanya sebentar. Ketiga tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

·         Membangun tim.

Nah kawan- kawan tujuan yang pertama adalah membangun tim. Dengan membangun tim maka akan memantu siswa ataupun siswi untuk mengenal satu sama lain dan juga menciptakan semangat bekerja sama dan akan menimbulkan rasa saling bergantung antara satu sama lainnya.

·         Menilai secara langsung

Selanjutnya tujuan yang kedua adalah dengan menilai secara langsung. Dengan mempelajari sikap, pengetahuan, dan juga pengalaman para murid secara langsung.

·         Melibatkan pembelajaran dengan cepat

Selanjutnya tujuan yang ketiga adalah dengan melibatkan pembelajaran dengan cepat. Dengan menciptakan ketertarikan awal pada mata pelajaran yang akan diajarkan.

 

Kawan- kawan semua tujuan tersebut, ketika sudah kita capai, maka akan membantu kita dalam melakukan pengembangan lingkungan belajar yang melibatkan siswa maupun siswi, meningkatkan kemauan siswa ataupun siswi untuk mengambil bagian dalam pembelajaran aktif dan menciptakan norma kelas yang positif.  Menggunakan waktu lima menit sampai dua jam untuk aktivitas pembuka (tergantung pada lamanya proses pembelajaran belangsung) akan sangat bermanfaat.

Menggunakan kembali aktivitas ini dari waktu ke waktu juga akan membantu memperbarui semangat dalam membangun tim, memperbaiki penilaian dan membngkitkan kembali minat terhadap pelajarannya. Sambil kawan- kawan memilih strategi pembuka untuk digunakan dalam proses-pembelajaran di dalam kelas, tentu kawan- kawan harus mempertimbangkan beberapa hal, yaitu:

·         Tingkat ancaman

Kawan- kawan apakah kelas yang kawan- kawan ajar terbuka terhadap ide dan aktivitas baru, atau juga kawan- kawan sudah mengetahui bahwa pada awalnya akan ada timbul keraguan dan juga timbul keberatan dari para siswa ataupun siswi? Dengan mengawali kegiatan proses pembelajaran dengan strategi yang mengungkapkan tentang kurangnya pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa maupun siswi memiliki resiko mereka mungkin saja tidak siap untuk mengungkapkan atau meberitahukan keterbatasan yang dimilikinya. Nah untuk itu sebagai alternative, strategi yang meminta siswa ataupun siswi untuk mengomentari sesuatu yang sudah familiar atau terkenal akan mendorong keterlibatan mereka terhadap proses atau kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung baik itu di kelas atau di luar kelas.

·         Kesesuaian dengan norma para siswa

Kawan- kawan pada kelas remaja atau di kelas orang dewasa mungkin saja pada awalnya akan kurang bisa menerima metode permainan dibandingkan dengan kelompok murid di tingkat dasar atau sekolah dassar. Siswi atau murid perempuan mungkin akan lebih merasa nyaman untuk mengungkapkan perasaanya yang mereka rasakan dalam latihan yang harus membuka diri dibandingkan dengan siswa laki- laki. Nah untuk itu kawan- kawan harus mempersiapkan situasi yang cocok untuk seluruh siswa maupun siswi saat memilih aktivitas pembuka, kemudian kawan- kawan dapat mempertimbangkan siswa maupun siswi kawan- kawan dan buatlah rencana yang sesuai.

·         Relevansinya dengn mata pelajaran

Kawan- kawan pertimbangan yang harus anda pikirkan selanjutnya adalah dengan mengaitkan atau merelevansikan dengan mata pelajaran yang akan kawan- kawan ajarakan nantinya di dalam maupun di luar kelas. Kecuali jika kawan- kawan tertarik dengan bertukar nama secara sederhana, strategi- strategi yang akan kawan- kawan baca tentu akan menawarkan kesemptan yang sangat bagus bagi siswa maupun siswi untuk memulai mempelajari materi pelajaran. Kemudian kawan- kawan bisa memberikan aktivitas pemcair suasana yang merefleksikan pelajaran yang akan kawan- kawan ajarkan nanti. Semakin erat kaitannya antara latihan dan mata peljaran, maka akan semakin mudah untuk melakukan transisi yang kawan- kawan lakukan pada aktivitas pembelajaran utama yang sudah kawan- kawan siapkan sebelumnya.

Nah kawan- kawan pertimbangan- pertimbangan di atas tentu memiliki relevansi dengan setiap aspek pengajaran atau proses belajar mengajar kawan- kawan nantinya dan juga sangat penting untuk tahap pembukaan.  Pembukaan yang sukses akan menuntun ke pelajaran yang sukses juga. Begitu juga sebaliknya pembukaan yang terasa mengancam, konyol atau tidak ada hubungnnya dengan pelajaran pasti akan menimbulkan suasana yang tidak nyaman dan pasti sulit untuk diatasi.

Kawan- kawan untuk kumpulan strategi dalam membangun tim yang sudah dibahas diatas, maka kumpulan strategi yang pertama yang bisa membantu siswa maupun siswi untuk saling mengenal dan juga berkenalan kembali atau untuk membangun semangat tim dalam kelompok yang anggotanua sudah saling mengenal satu sama lain. Strategi- strategi ini juga akan membantu dalam mengaktifkan lingkungan pembelajaran aktif dengan membuat siswa atauoun siswi bergerak aktif secara fisik, berbagi opini dan perasaan yang secara terbuka dan menyelesaikan tugas yang mereka banggakan. Sebagaian besar strategi tersebut sudah dikenal dalam profsi mengajar. Ketika kawawn- kawan nanti menggunakan strteggi membangun tim ini maka usahakan untuk engaitkannya dengan mata pelajaran dikelas nanti.

Lakukan juga eksperimen dengan strategi- strategi baru bagi kawan- kawan dan peserta didk nantinya. Sekarang ini para peserta didik sudah terbiasa dengan aktivitas pembuka tertentu yang populer sehingga aktivitas semacam itu tidak membuat siwa ataupun siswi bersemangat lagi. Merkea akan menyambut dengan senang aktivitas yang baru dan menyegarkan serta menyenangkan pada proses kegiatan belajar mengajar.  

Nah kawan- kawan sekian sekilas coretan yang dapat saya tulis, semoga bermanfaat untuk kita semua. Tetap semangat dan terus belajar ya kawan- kawan. Karena masa depan bangsa kita kedepannya berada di tangan anak bangsa dan masa depan anak bangsa berada ditangan seorang guru yang bekompeten dan terus berusaha dalam mmberikan kulaitas pendidikan yang lebih baik.

Assalamualaikum……..

 

 

Nama penulis    : Juli Astuti

Nim                   : 11811001

Kelas/ Semester: PAI A/ 6

 

Sumber referensi: Buku Pembelajaran Aktif 101 Strategi Untuk mengajar secara Aktif. Penerjemah Yovita Hardiwati. 2013. P.T Indeks.